"RS": Mencetak Sejuta Pengusaha Pejuang?.


TDB, SUKABUMI - Fortuner putih F 7 UC itu merapat di pinggir ATM, sosok muda beliau keluar dari mobil dan langsung mengangkat BB yang ada di sakunya. Dari ujung telepon terdengar suara: “Pak RS (initial), tadi saya sudah transver 100 juta ke rekening pak RS. Terserah sama pak RS, duit saya mau dipakai untuk apa. Saya percaya sama pak RS”. Pemuda (RS) itu pun membalas: “Ma’af pak, prinsif bisnis saya tidak boleh seperti itu, pak. Kita harus bikin aqad dulu, baru bapak inves ke bisnis saya. Saya transver balik lagi uangnya ya pak?”. Rupanya dialog seperti itu menjadi bagian dari kehidupan seorang RS.

Kutipan sebagian tulisan dan dialog ini diambil dari salah satu majalah nasional  pimpinan RA (initial seorang ustadz cukup ternama di Sukabumi), terbitan Edisi 01/Tahun I, halam 30, kolom Profit Moslem Preneur.

Majalah tersebut mengungkap beberapa pengusaha muda sukses dengan kiat-kiat bisnisnya yang cukup menggiurkan yakni bisnis investasi.

Tulisan-tulisan di cover majalah yang mengangkat nama besar RS sebagai seorang pebisnis tangguh, mencetak sejuta pengusaha pejuang, dikejar-kejar uang, dan kalimat lain yang diharapkan dapat menambah minat pembaca pun menjadi jurus utama, untuk memotivator  pembaca hingga berniat ingin mencoba, sekaligus mengikiti jejak seorang pebisnis muda sukses kelahiran 1986 itu.

Alhasil, bermodal kepiawaian kata yang dituangkan dalam cerita, kelihaiannya dalam menyusun dan menulis berita, perlente saat tampil dimuka. Ditambah jabatan yang hinggap selaku Ketua Lajnah Khusus Pengusaha (Ka. LKP) salah satu ormas Islam, banyaklah orang yang tergiur dan terhipnotis oleh kenyataan yang menyelimuti kehidupan sosok muda seorang RS ini, hingga tak sedikit ummat tertarik untuk mengembangkan bisnis yang di jalankan RS yang diklaimnya sesuai syari’at itu.

Hebatnya, bukan saja rakyat biasa yang menjadi korban petualangan bisnis syar’i yang dikemasnya. Selain para pejabat dan birokrat, para santri dan ustadz, Organisasi Masa (Ormas) Islam hampir di setiap daerah di seluruh nusantara, seorang yang mengaku profesorpun menjadi korban petualangan bisnisnya. Padahal menurut informasi yang berhasil dihimpun TDB, RS tak lebih hanyalah seorang pengemban amanah selaku  Ka. LKP salah satu ormas islam di Kabupaten Sukabumi.

Bermodal keahlian dan amanah jabatan itulah RS bisa merekrut ratusan ribu investor yang tersebar di luar pulau. Terlebih profit 33% per 2 minggu sekali, yang dijanjikan akan didapati para investornya.

Salah seorang mediator bisnis investasi sar’i kemasan  RS yang berhasil ditemui TDB mengatakan bahwa ia tertarik untuk mencari dan mengumpulkan para investor karena kesyar’ian dan prrofit yang akan didapatnya itu. Adapun investasi yang difokuskannya saat ini yakni investasi di bidang pengadaan laptop dengan harga 4 hingga 5 juta/buah.

Namun sanyang, bukanlah profit yang ia dapat, tapi penyesalan atas raibnya invertasi yang ia tranfer melalui rekening RS sendiri. “Padahal sayapun memiliki banyak orang menitipkan investasinya terhadap saya”, tutur salah seorang mediator yang identitasnya minta dirahasiakan. “Ya, saya telah berhasil mengumpulkan investasi senilai lebih kurang Rp. 50 jita”, akunya.

Kini ia hanya bisa termenung merenungi nasibnya. Apalagi saat diminta pertanggung jawaban oleh para investornya. (Malik)


No comments

Powered by Blogger.